MAKAM KERAMAT SYEKH ABDUL
QADIR MUHAMMAD (THE KWAN LIE) DI PANTAI KARANG RUPIT
Sabtu, 12 November 2015 adalah hari tidak
ada kegiatan perkuliahan. Untuk mengisi hari tersebut maka dilaksanakan salah
satu program kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi yaitu Studi
Religi. Lokasi kegiatannya di makam keramat di pantai Karang Rupit, Desa
Temukus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Singaraja Bali.
Di Desa Temukus (Labuan
Aji) terdapat sebuah makam keramat Syekh Abdul Qadir Muhammad (The Kwan Pao
Lie). Kemudian nama The Kwan Pao Lie disingkat menjadi The Kwan Lie, ia adalah
seorang muslim dari Cina yang telah menyebarkan Agama Islam di Buleleng.
Sebelum The Kwan Lie datang ke Bali, ia menjadi pengawal setia Prabu Erlangga
dari kerajaan Majapahit. Pada suatu hari, The Kwan Lie dan Prabu Erlangga
berkunjung ke keraton Cirebon, The Kwan Lie sempat meguru Agama Islam kepada
Sunan Gunung Jati. Karena ketaatan dan ketekunannya The Kwan Lie menjadi
waliyullah di Buleleng.
Setelah The Kwan Lie wafat mendapatkan
gelar Syekh Abdul Qadir Muhammad dari masyarakat dan tokoh atau ulama. Kemudian
makam keramat The Kwan Lie menjadi perhatian masyarakat yang berbondong-bondong
datang ke makam ini hanya untuk berdoa, meneliti, maupun hanya berkunjung.
Latar belakang masyarakat yang datang tidak hanya dari orang pemeluk Agama
Islam tetapi juga orang pemeluk Agama Hindu, hanya saja mereka melakukan
upacara menurut keyakinan masing-masing. Bukan hanya itu saja, pengunjung yang
datang tidak hanya berasal dari daerah Bali, tetapi juga luar daerah Bali,
termasuk para rombongan/jamaat dari beberapa daerah di Jawa yang saat tahun ini
membanjiri area makam keramat di Karang Rupit.
The Kwan Lie
juga disebut sebagai salah satu wali pitu di Bali. Makam ini tidak hanya
berfungsi sebagai tempat makam saja tetapi juga sebagai simbol/tanda, tempat
untuk melakukan transaksi jual beli dan sebagai tempat wisata. Hal ini
menunjukkan eksistensi Agama Islam di Bali. Tempat ini merupakan kebudayaan yang semakin mantap sehingga umat islam dapat
berkumpul di makam keramat Karang Rupit
dan menjaga serta melestarikannya.
Adapun
nilai-nilai yang dapat diperoleh dari kegiatan Studi Religi yaitu nilai toleransi, solidaritas, kohesi dan religius.
Sedangkan nilai yang dapat diperoleh dari keberadaan makam keramat di Karang
Rupit yaitu nilai religius, ekonomi,
toleransi, kohesi, multikultural dan
lain-lain.
Keberadaan makam
keramat membuat hubungan antara umat muslim dengan umat Hindu semakin erat.
Mereka saling melengkapi. Di sekitar jalan menuju makam keramat Karang Rupit
banyak pedagang buah-buahan yang notaben orangnya pemeluk Agama Hindu. Begitu
pula dengan kegiatan Studi Religi yang telah dilaksanakan membuat mahasiswa
Hindu Jurusan Pendidikan Sosiologi dapat mengenal kebiasaan orang muslim,
khususnya dalam kegiatan berziarah ke makam.
Kondisi bangunan
makam dari tahun ke tahun mengalami perubahan semakin baik, walaupun ada
beberapa fasilitas yang harus dilengkapi lagi. Semoga ke depannya bisa
melengkapi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan baik para peziarah maupun untuk
mengembangkan dalam segi pembangunan makam.
*Reportase oleh Indah Kumala
Sari
wahh keren kak
BalasHapus